Jumat, 05 Agustus 2011

SUBNETTING Kelas C

Analisa : 192.168.0.0
dapat kita asumsikan bahwa IP Address 192.168.0.0 adalah IP Address i kelas C dan Subnetmask (prefix) /27 berarti terdapat angka 1 (bilangan biner) sejumlah 27 buah yang dimulai dari oktet pertama IP Address. Seperti ini lho 11111111.11111111.11111111.11100000 dan jika masing-masing oktet dijadikan menjadi bilangan desimal, akan menjadi seperti ini 255.255.255.224.


Menangani kasus subnetting, biasanya berpusat pada 5 bagian, yaitu Jumlah Subnet, Jumlah Host Per Subnet, Blok Subnet, Subnet ID, Broadcast ID. Dari kasus diatas, kita harus mencari nilai x atau yang disebut sebagai mask bits. Mask bits ini bernilai 1 yaitu banyaknya nilai 1 biner pada oktet terakhir subnetmask suatu IP Address. Kemudian kita juga harus mencari nilai y yaitu banyaknya nilai 0 pada oktet terakhir subnetmask suatu IP Address.
  1. Mencari Jumlah Subnet.
    Jumlah subnet dapat dihitung dengan rumus 2x.
    Nilai x adalah 3 (ini lho yang ada garis bawahnya “1111111.11111111.11111111.11100000”)
    Jadi jumlah subnet sesuai dengan rumus tersebut adalah 23 = 8 subnet.
  2. Mencari Jumlah Host Per Subnet.
    Jumlah Host per Subnet, dapat dihitung dengan rumus 2y-2.
    Nilai y adalah 5 (ini lho yang ada garis bawahnya “1111111.11111111.11111111.11100000”)\
    Jadi Jumlah Host Per Subnet, jika dihitung dengan rumus diatas adalah 25-2 = 30 Host Per Subnet.
  3. Jumlah Blok Subnet.
    Jumlah Blok Subnet dihitung dengan 256 – 224 = 32.
    Nilai 256 didapat dari mengkonfersi bilangan biner menjadi bilangan desimal. Bilangan biner mana yang dikonversi? Bilangan biner yang akan dikonversi adalah bilangan biner yang membentuk oktet pada IP Address, hanya saja bilangan biner tersebut harus diberi nilai maksimal, yaitu nilai 1. Karena dalam 1 oktet terdapat 8 bit bilangan biner, maka sesuai dengan kaidah diatas, semua bit akan diisi dengan angka 1. kemudian dikonversi menjadi bilangan desimal.
    Kalau Nilai 224, dari mana pak? Ooooo itu ya… sebenarnya sama saja, hanya saja nilai 224 itu didapat dari oktet terakhir subnetmask. Coba lihat, subnetmask yang dibentuk dari /27 yang dijadikan bilangan biner semua. Ini dia “1111111.11111111.11111111.11100000” nah, disini dapat saya jabarkan bahwa pada barisan tersebut (yang saya kasih tebal dan garis bawah). Nilai itu jika dikonversi menjadi bilangan desimal akan bernilai 224.
    Masalah konversi mengkonversi silakan tanya guru matematika kalian…… he he he he he he …
    Jadi, blok subnet selanjutnya adalah kelipatan dari 32. Blok Subnet lengkapnya adalah sebagai berikut 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224
  4. Subnet ID dan Broadcast ID jadinya seperti ini
    Buat dulu tabelnya berdasarkan blok subnet yang ada :
  5. Subnet Host Awal Host Akhir Broadcast
    192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.30 192.168.0.31
    192.168.0.32 192.168.0.33 192.168.0.62 192.168.0.63
    192.168.0.64 192.168.0.65 192.168.0.94 192.168.0.95
    192.168.0.96 192.168.0.97 192.168.0.126 192.168.0.127
    192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.158 192.168.0.159
    192.168.0.160 192.168.0.161 192.168.0.190 192.168.0.191
    192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.222 192.168.0.223
    192.168.0.224 192.168.0.225 192.168.0.254 192.168.0.255
    Coba disimak dengan seksama, tabel diatas. Jadi begitulah cara melakukan subnetting… begitu mudah kan? silakan kembangkan untuk prefix lainnya. misalkan /25, /26, /28, /29, /30.

Cara Share Internet dengan 2 LAN card

ini adalah cara share koneksi internet kabel dengan 2 LAN card pada windows XP.
ada 4 langkah
1. Jaringan default dari kabel ISP
2. Setting windows agar bisa share koneksi
3. Setting IP pada tiap LAN card
4. Hubungkan LAN kedua dan silakan browsing
Jaringan default dari kabel ISP
ISP via tv kabel -> cable modem -> LAN card komputer pertama. pastikan internetnya sudah hidup dan sudah bisa browsing.

Setting windows agar bisa share koneksi
Start -> Programs -> accessories -> Communications -> Network Setup Wizard
Next sampai muncul windows berikut
network-setup-wizard-pic1.jpg
pilih sesuai petunjuk pada gambar
network-setup-wizard-pic2.jpg
defaultnya adalah LAN card yang konek ke internet. tinggal next saja sampai selesai. kalau minta di save ke disket di tolak jawab NO dan finish.
pastikan Internet Connection Sharing pada LAN properties pada komputer pertama yang terhubung ke cable modem terpilih.
cek “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection”
internet connection sharing
Setting IP pada tiap LAN card
Setting LAN card yang ke internet (komputer 1) – default dari teknisinya.
- Obtain an iP address automaticaly
- Obtain DNS Server Address Automatically
Setting LAN card yang menuju Komputer Lain (komputer 1) :
IP Address : 192.168.0.5
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : Kosongin aja
DNS : Kosongin aja
Setting LAN card pada Komputer Lain (komputer 2,3,4,5,dsb):
IP Address : 192.168.0.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.0.5
Prefered DNS server : Samakan dengan DNS pada LAN card yang konek ke internet
Alternate DNS server : Samakan dengan DNS pada LAN card yang konek ke internet
Hubungkan LAN kedua dan silakan browsing
sambungkan LAN card antara komputer 1 dan komputer 2 dengan menggunakan kabel cross. silakan browsing.
tambahan :
bagi yang tidak tau cara setting IP
Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
Klik kanan -> Properties (pada Local Area Connection)
pada Tab -> general
cari This connection use the following items -> Internet Protocol [TCP/IP]
klik properties -> pada tab general pilih obtain an iP address automaticaly
ini setting yang DHCP, untuk yang statik pilih Use this following IP address.

bagi yang tidak tau cara liat DNS

Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
klik kiri 2x pada LAN card yang konek ke internet
pada Tab -> SUpport
ada tombol detail, disana ada yang namanya DNS servers, itulah DNS dynamic yang diberikan oleh ISP anda.
note:
1. gunakan kabel cross untuk menghubungkan lan card pc1 dan lan card pc ke 2.
2. gunakan kabel straight untuk menghubungkan cable modem dan lan card pc1
ringkasan :
1. pastikan koneksi internet dari ISP sudah jalan.
2. share koneksi pada LAN card pertama. (liat pada bagian Setting windows agar bisa share koneksi)
3. setting IP, subnet mask, gateway dan dns pada tiap LAN card.
4. selamat internet anda sudah di share.
5. jangan lupa gunakan kabel cross untuk menghubungkan lan card pc1 dan lan card pc2.

Jumat, 22 Juli 2011

Definisi,Fungsi,Serta Jenis-jenis dari Router



Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.


1. Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).



Analogi Router dan S
Analogi Router dan Switch

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.



Router Wi-Fi D-Link
Router Wi-Fi D-Link

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
2. Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

- static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.

- dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Teknologi DSL : Apa itu modem ADSL?

ISP yang saya gunakan sekarang adalah Telkom Speedy (masih paket office, di daerah solo-boyolali). Masih menunggu dengan sabar upgrade ke paket Speedy Multispeed. Saya menggunakan router mikrotik 3.20 untuk managemen bandwidth di kantor. Berikut ini catatan sewaktu  kuliah, lumayan inget-inget pelajaran dasar jaringan komputer.
Teknologi DSL (Digital Subscriber Line)
Setelah modem konvensional mencapai batas kecepatan transfer data tertinggi, perusahaan telpon akhirnya mengembangkan teknologi DSL yang memberikan kecepatan lebih tinggi untuk mengakses internet. Teknologi DSL adalah salah satu teknologi yang sangat menjanjikan dan sudah tidak asing lagi digunakan untuk koneksi internet di era sekarang ini terutama oleh PT. TELKOM. Sudah tahukan anda apa dan bagaimana sebenarnya teknologi ini? Mungkin sudah banyak di luar sana menjelaskan tentang bagaimana teknologi ini sebenarnya. Semoga penjelasan ini bisa memberikan sedikit tambahan tentang apa sebenarnya teknologi DSL ini. Teknologi DSL ini dibagi kedalam beberapa jenis seperti ADSL, VDSL, HDSL, SDSL, dan UDSL. Namun pada kesempatan ini akan dibahas mengenai ADSL saja karena teknologi ini yang sekarang sering dipakai di Indonesia, meskipun teknologi lainnya juga dipakai namun jarang, dan hanya dipakai di kalangan industri dan bisnis saja.
ADSL
ADSL singkatan dari Asymmetrical Digital Subscriber Line. ADSL ini memberikan kecepatan downstream (dari Internet ke pelanggan) lebih besar dari pada kecepatan upstream (dari pelanggan ke Internet) sehingga disebut asymetric. Sehingga modem ini tidak cocok digunakan dikalangan industri atau bisnis yang membutuhkan kecepatan upload dan download yang besar (Perusahaan Web Server). Modem ADSL hanya digunakan untuk kalangan pelanggan rumahan atau warnet.
Local Loop
ADSL menggunakan local loop untuk menghubungkan antara perusahaan telphone dengan pelanggannya. Local loop adalah saluran fisik (kabel telphone) yang digunakan untuk menghubungkan pelanggan dengan penyedia jasa komunikasi dalam hal ini Telkom. Local loop / Kabel telphone ini sebenarnya memiliki bandwidth frekuensi sebesar 1,104 MHz (tidak sama lho dengan 1 Mbps (ini data rate, sedangkan yg itu bandwidth rfekuensi-lebar pita frekuensi) – paket telkom speedy). Akan tetapi sebelum teknologi ADSL digunakan, oleh telkom, local loop ini dipasangi filter sehingga hanya membatasi penggunaan frekuensinya sampai 4 kHz saja (hanya untuk komunikasi suara saja). Sekarang filter tersebut sudah dihilangkan, sehingga bandwidth sampai 1,104 MHz bisa digunakan untuk komunikasi suara dan data seperti sekarang ini.
Teknologi Adaptif
Teknologi ADSL adalah teknologi yang adaptif. Bandwidth kabel telphone sebesar 1,104 MHz hanya secara teori saja, alias tidak bisa maksimal digunakan sebesar itu. Optimalisasi penggunaan bandwidth ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
  • Jarak antara pelanggan dengan switching dari telkom,
  • Ukuran dan kualitas kabel yang digunakan,
  • Signal yang digunakan,
  • dan yang lainnya.
Sehingga pihak telkom akan mengecek dahulu kondisi dari jaringan telphone-nya sebelum memasang teknologi ADSL ini dan men-setting kecepatan transfer data yang akan dipakai. Oleh sebab itu maka koneksi dari paket internet telkom speedy memberikan kecepatan koneksi untuk download dan upload sebagai up to (contoh: up to 1 Mbps).
DMT (Discrete Multitone Technique)

ADSL menggunakan teknik modulasi DMT. DMT ini mengkombinasikan modulasi QAM ( Quadrature Amplitude Modulation) dengan FDM (Frequency Division Multiplexing). Bandwidth sebesar 1,104 MHz dibagi menjadi 256 channel. Masing-masing channel menggunakan bandwidth sebesar 4,312 KHz seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas menunjukkan bagaimana bandwidth dapat dibagi menjadi berikut ini :
  1. Suara / Voice : Channel 0 digunakan untuk komunikasi suara / telephone,
  2. Idle : Channel 1 sampai 5 tidak digunakan, untuk membatasi channel suara dan data,
  3. Data Upstream dan Kontrol : Channel 6 sampai 30 (sebanyak 25 channel) digunakan untuk transfer data upstream dan fungsi kontrol. Satu channel untuk kontrol, dan 24 channel untuk transfer data. Jika ada 24 channel dan masing-masing channel memiliki bandwidth sebesar 4 Khz dengan modulasi QAM maka akan ada 24 x 4000 x 15 = 1,44 Mbps. Sehingga bandwidth maksimal untuk upstream sebesar 1,44 MHz.
  4. Data Downstream dan Kontrol : Channel 31 sampai 255 (ada sebanyak 225 Channel) digunakan untuk transfer data downstream dan kontrol. Satu channel untuk channel kontrol dan sisanya sebanyak 224 channel untuk transfer data upstream sehingga sama dengan perhitungan di atas akan tersedia bandwidth downstream sebesar 13, 4 MHz.

Bit Rate Sebenarnya
Karena tingginya perbandingan antara sinyal dan noise (Signal/noise ratio), bit rate sebenarnya akan jauh lebih kecil dari yang disebutkan di atas. Bit rate normalnya adalah sebagai berikut :
  • Upstream : 64 Kbps – 1 Mbps
  • Downstream : 500 Kbps – 8Mbps
Sedangkan Telkom Speedy yang sekarang baru menyediakan paket multispeed-nya dengan :
  • Upstream : up to 512 Kbps
  • Downstream : up to 3 Mbps (ini juga baru di beberapa kota besar di Indonesia)
Nah, gmn? ada yang mau nambahin?!
 

Rahasia Tersembunyi Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger